Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Jawa Barat, mengintensifkan pengawasan lokasi penambangan di daerah ini untuk mengantisipasi bencana longsor akibat penambangan, terutama saat musim hujan.
Kepala BPBD Cianjur Asep Suparman, di Cianjur, Kamis, mengatakan, saat ini yang menjadi fokus pemantauan BPBD di Kecamatan Cilaku dan Gunung Rosa, Kecamatan Campaka. Pasalnya ungkap dia, di dua lokasi tersebut banyak lokasi penambangan.
"Untuk Cilaku yang menjadi pengawasan galian C, sementara di Campaka penambangan emas yang beberapa waktu lalu terjadi longsor yang mengakibatkan penambang meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, lokasi pertambangan sangat berisiko terjadi longsor, terlebih yang pengelolaannya secara tradisional, sedangkan untuk galian pasir yakni yang tidak memenuhi prosedur penggalian yang benar.
"Untuk yang galian pasir, pernah terjadi longsor. Penyebabnya ketika mengeruk pasir tidak memperhitungkan kondisi tanah di atasnya. Saat turun hujan, tanah yang dibagian atas menjadi labil sehingga longsor," katanya.
Dia mengatakan, pertambangan tersebut tidak hanya beresiko mengancam keselamatan penambang, termasuk pemukiman yang berada di sekitar lokasi penambangan."Dikhawatirkan longsor menimpa pemukiman, sehingga dapat mengancam kkeselamatan warga sekitar," katanya.
Untuk mengantisopasi hal tersebut, pihaknya mengimbau dinas terkait melakukan pengawasan dan memperketat perizinan. Hal tersebut dilakukan agar prosedur penambangan sesuai, sehingga resiko bencana longsor dan pergerakan tanah dapat diminimalisir.
"Kami hanya bisa mengimbau, sebab secara teknis ada di dinas lain. Kami tidak bisa melarang karena sebagian besar penambang, meskipun tahu resikonya mereka tetap melakukan aktivitas penambangan karena kebutuhan," katanya.