Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan masa transisi kepemimpinan baru agar penyelarasan program prioritas menjadi fokus utama untuk memastikan kesinambungan pembangunan daerah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara menyatakan program-program strategis yang telah berjalan perlu diselaraskan dan disesuaikan dengan visi serta misi kepala daerah terpilih.
“Kita perlu menyelaraskan rencana pembangunan yang sedang berjalan dengan janji kampanye dan program prioritas kepala daerah terpilih,” kata Koswara di Bandung, Kamis.
Menurut Koswara, visi dan misi kepala daerah terpilih sudah memiliki kesinambungan dengan rencana yang ada.
Namun, penyesuaian mendalam pada tingkat program dan sub-kegiatan diperlukan agar setiap langkah dapat dieksekusi secara optimal.
“Transisi ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan arah pembangunan yang jelas dan terukur. Dengan penyelarasan ini, Kota Bandung akan memiliki fondasi yang kokoh untuk lima tahun ke depan,” katanya.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengatakan, Kota Bandung tengah menghadapi banyak persoalan krusial, seperti sampah, banjir, kemacetan lalu lintas, degradasi kualitas lingkungan, dan sejumlah persoalan sosial budaya yang relatif kompleks.
"Saya percaya, Muhammad Farhan dan Erwin mampu mengarungi tantangan tersebut. Insyaallah teriring doa, kami beserta seluruh aparatur Pemerintah Kota Bandung siap membantu merealisasikan janji-janji kampanye," kata Zulkarnain.
Menurutnya, selain jajaran aparatur Pemkot Bandung, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) selama ini relatif efektif dalam menangani masalah-masalah lintas sektor.
"Di samping itu, ada pula sejumlah pihak yang selama ini biasa diajak diskusi terkait pembangunan Kota Bandung, seperti akademisi, komunitas, dan ormas/LSM," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Bandung terpilih periode 2025-2030, Muhammad Farhan mengatakan kolaborasi semua unsur menjadi bagian terpenting dalam pembangunan di Kota Bandung.
Farhan mengaku akan mengakselerasi pelayanan masyarakat. Salah satunya menangani persoalan sampah yang menjadi program prioritasnya dalam 100 hari menjabat.
"Agenda utama sampah dulu. Kenapa sampah? Karena masih harus ditangani hingga sekarang. Jadi konsen kita awal itu sampah," kata dia.