Sebagai contoh, Okinmenyebut, Kota Bogor telah mengembangkan layanan umum satu pintu yang dinamakan Bogor Single Window, yang dapat diakses melalui website, iOS, Android, serta melalui chatbot Talas Bogor.
“Semua layanan yang ada di Kota Bogor yang bertujuan melayani publik dapat diakses melalui Bogor Single Window, yang saat ini sudah terdapat 148 aplikasi terintegrasi dari target 179 aplikasi. Insyaallah, sisanya mudah-mudahan dapat diselesaikan pada 2025-2026,” jelasnya.
Evaluasi implementasi Smart City ini, kata Oki, akan memberikan nilai indeks kematangan Smart City di Kota Bogor. Indeks kematangan ini menjadi salah satu komponen penting bagi pemerintah daerah se-Indonesia untuk mengakses anggaran pusat.
Oki memaparkan, saat ini Kota Bogor memiliki indeks Smart City di angka 3,46, sementara indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berada di angka 3,72 dengan kategori sangat baik. Ia pun berharap agar indeks implementasi smart city bisa meningkat sejalan dengan indeks SPBE.