Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut dirinya tidak mungkin menjadi ketua umum partai yang telah berusia 13 tahun itu sepanjang masa karena mengingat kondisinya yang tidak akan senantiasa prima.
“Tidak mungkin seorang Surya Paloh mendirikan partai ini, jadi ketua umum partai ini sampai sepanjang masa. Ada proses yang dia akan lalui, di mana mungkin kapasitas, kapabilitas, kearifan dia belum tentu dia akan bisa pertahankan dalam kondisi yang tetap prima,” ujar Surya saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta, Senin malam.
Menurut Surya, ada proses kehidupan yang niscaya dilalui setiap manusia. Proses itu merupakan hukum alam yang berlaku secara universal kepada siapa saja, baik individu maupun kelompok.
“Bahwasanya hukum alam sudah pasti memastikan ada satu proses yang berkelanjutan: masa belia, remaja, dewasa, matang, mulai menua, tua, dan akhirnya tiada,” ujarnya.
Dikatakan pula oleh Surya bahwa hukum alam tidak bisa ditentang. Oleh sebab itu, ia berharap semua pihak dapat memahami dirinya.
“Ini harus benar-benar bisa kita pahami. Kita tidak bisa menentang hukum alam. Boleh saja "maksud hati ingin memeluk gunung, tapi apa daya tangan tidak sampai". Jangan nanti nafsu besar, tenaga kurang,” tutur dia.
Mengingat hal tersebut, Surya meyakini bahwa upaya sistematis dan manajerial di tubuh partai perlu ditata sedemikian rupa demi mempersiapkan transformasi dan regenerasi.
Surya Paloh mengaku belum ada nama yang masuk ke dalam daftar pengganti dirinya sebagai ketua umum.
Ketika ditanya mengenai kesiapan Prananda Paloh, Surya menjawab bahwa putranya itu masih berproses.
“Barangkali dia akan berproses ke depan, kalau dia sudah siapkan dirinya dan dia acceptable (dapat diterima). Suatu ketika nanti, tidak sekarang,” ucap Surya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Surya Paloh sebut tak mungkin jadi Ketum NasDem sepanjang masa
Surya Paloh sebut dirinya tidak mungkin menjadi Ketum NasDem sepanjang masa
Selasa, 12 November 2024 6:30 WIB