Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat mengungkapkan prevalensi angka stunting di kota itu telah mencapai angka 12,4 persen sampai dengan akhir Oktober, atau melebihi target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Data terakhir angka prevalensi stunting Kota Bandung, berdasarkan data dari elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat -e-PPGBM- berada pada 12,4 persen. Angka tersebut, sesuai dengan target RPJMN, yaitu di bawah 14 persen," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari di Bandung, Kamis.
Baca juga: Tekan stunting, Pemkot Bandung perkuat edukasi calon pengantin
Kenny menilai penurunan prevalensi angka stunting ini harus dilakukan berbagai upaya, salah satunya melalui intevensi gizi sensitif.
“Karena masalah stunting ini tidak melulu soal asupan gizi, tapi juga aspek pola asuh, aspek Infrastruktur, lingkungan kemudian juga perilaku bersih dan sehat,” katanya.
Menurutnya, pencegahan stunting penting dilakukan sejak dini untuk menghindari dampak yang merugikan, yakni terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
“Jadi justru yang paling penting itu pencegahan. Nah dari pencegahan ini salah satu upayanya adalah edukasi karena mungkin tidak banyak masyarakat luas mengetahui tentang stunting ini,” kata Kenny.
Adapun prevalensi angka stunting di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Pada 2020, angka stunting di Kota Bandung berada di 28,12 persen.
Selanjutnya pada 2021, angka stunting di Kota Bandung berada di 26,4 persen. Sedangkan pada 2022, angka stunting Kota Bandung berada di 19,4 persen.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bandung Asep Gufron menargetkan angka stunting di Kota Bandung pada akhir 2024 dapat mencapai 6,9 persen.
Menurutnya, target tersebut menjadi cerminan bahwa penurunan stunting masih menjadi prioritas pembangunan Kota Bandung pada 2024 dan 2025.
"Dengan kerja sama dan sinergi yang kuat, kami optimistis target 6,9 persen pada 2024 bisa tercapai, dan Bandung dapat menjadi kota dengan generasi yang sehat dan berkualitas,” kata Asep.
Dia menambahkan, pemkot akan senantiasa hadir bersama masyarakat untuk sama-sama mengisi pembangunan kota demi mewujudkan generasi emas pada 2045 mendatang.
Baca juga: Pemkot Bandung intervensi 120 kelurahan untuk turunkan kasus stuntingBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bandung ungkap prevalensi stunting capai 12,4 persen pada 2024