Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza "sangat mengerikan," katanya seraya menambahkan bahwa Inggris sedang meningkatkan pendanaan bantuannya.
"Langkah-langkah yang kami ambil untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel adalah bagian dari gambaran yang lebih besar, sehingga kami meningkatkan bantuan kemanusiaan kami," kata Dubes Woodward.
Dia menekankan bahwa Lammy telah berbicara dengan "pihak-pihak tertinggi" di otoritas Israel tentang pentingnya mengirimkan bantuan ke Gaza dan mengatakan bahwa "tidak ada lagi alasan" untuk menunda bantuan ke Gaza.
"Kami mengambil langkah yang sangat tegas tentang pentingnya melakukan hal itu, kemudian bergerak menuju gencatan senjata, membebaskan sandera, dan menemukan ruang politik," tegasnya.
Berbeda dengan Amerika Serikat (AS), Inggris tidak secara langsung memasok senjata ke Israel tetapi memberikan izin ekspor kepada perusahaan-perusahaan Inggris untuk menjual senjata ke Israel.
Israel terus melakukan genosida di Jalur Gaza menanggapi serangan lintas batas kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan setempat, aksi genosida oleh militer rezim Zionis terhadap Gaza ini telah menewaskan lebih dari 43.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 101.800 lainnya.
Sumber: Anadolu