Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan bahwa humas pemerintah, termasuk di lingkungan Provinsi Jawa Barat haruslah menjadi navigator untuk komunikasi publik, dengan selalu update terhadap berbagai hal yang sedang trending.
Hal ini agar konten pemerintahan terus relevan dan bersambung dengan kebaruan informasi. Namun tren isu sebuah konten informasi dihasilkan dari algoritma yang kompleks dari big data, yang menjadi tantangan bagi humas pemerintah untuk terus mengupdate informasi terkait big data agar konten pemerintahan senantiasa terhubung dengan audiens dan memiliki jangkauan yang luas dalam diseminasi informasi.
"Humas pemerintah dapat memanfaatkan teknologi big data dan AI dalam melakukan analisis yang cepat dan tepat. Apalagi, jenis data yang berada dalam big data sangat variatif, mulai dari foto, video, teks, sampai data," kata Herman dalam sambutan yang dibaca Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Ika Mardiah dalam IKP Talks Pemanfaatan Big Data dan Artificial Intelligence dalam Kehumasan di Bandung, Kamis.
Berbekal data-data komprehensif dari big data, menurutnya, humas pemerintah dapat mengambil keputusan dengan lebih baik sejalan dengan prinsip good data, good decision, sehingga berbagai strategi komunikasi dapat tepat sasaran pada audiens.
Big data dan AI, menurut Herman, mampu membantu humas pemerintah mengukur tingkat kesuksesan diseminasi, program maupun publikasi melalui berbagai aplikasi analitik yang berguna untuk mengumpulkan data dan menampilkannya dalam bentuk analisis numerik.
"Dengan big data dan AI, humas pemerintah berpotensi mendapatkan kompetensi baru seperti simplifikasi, monitoring dan automatisasi pada kinerja kehumasan. Dengan kompetensi tersebut, diharapkan dapat memenuhi standar layanan komunikasi publik dan menghadapi tantangan era saat ini dengan semangat kebermanfaatan bagi masyarakat," ujar Herman.
Herman menambahkan bahwa AI berpotensi membantu kegiatan komunikasi publik dalam merancang strategi komunikasi yang efektif melalui analisis data dan informasi secara cepat. Pemerintah dapat memahami kebutuhan publik dan menyusun strategi komunikasi berdasarkan data real time.
"Saya berharap humas pemerintah menjadi navigator komunikasi publik di era kecerdasan artifisial, optimalkan AI untuk menyebarluaskan capaian, prestasi, program, kebijakan dan informasi pembangunan Jawa Barat," kata Herman.
IKP Talks edisi ke-15 yang merupakan bagian Festival Literasi Digital (Viral) 2024 ini, menghadirkan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang juga Koordinator Penelitian dan Pengembangan ISKI Jabar Vidi Sukmayadi, Ph.D; Chief Data Officer Lokadata.id Ahmad Suwandi; dan Government Industry Solution Expert Lintasarta Dyenti Leon.
Hal ini agar konten pemerintahan terus relevan dan bersambung dengan kebaruan informasi. Namun tren isu sebuah konten informasi dihasilkan dari algoritma yang kompleks dari big data, yang menjadi tantangan bagi humas pemerintah untuk terus mengupdate informasi terkait big data agar konten pemerintahan senantiasa terhubung dengan audiens dan memiliki jangkauan yang luas dalam diseminasi informasi.
"Humas pemerintah dapat memanfaatkan teknologi big data dan AI dalam melakukan analisis yang cepat dan tepat. Apalagi, jenis data yang berada dalam big data sangat variatif, mulai dari foto, video, teks, sampai data," kata Herman dalam sambutan yang dibaca Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Ika Mardiah dalam IKP Talks Pemanfaatan Big Data dan Artificial Intelligence dalam Kehumasan di Bandung, Kamis.
Berbekal data-data komprehensif dari big data, menurutnya, humas pemerintah dapat mengambil keputusan dengan lebih baik sejalan dengan prinsip good data, good decision, sehingga berbagai strategi komunikasi dapat tepat sasaran pada audiens.
Big data dan AI, menurut Herman, mampu membantu humas pemerintah mengukur tingkat kesuksesan diseminasi, program maupun publikasi melalui berbagai aplikasi analitik yang berguna untuk mengumpulkan data dan menampilkannya dalam bentuk analisis numerik.
"Dengan big data dan AI, humas pemerintah berpotensi mendapatkan kompetensi baru seperti simplifikasi, monitoring dan automatisasi pada kinerja kehumasan. Dengan kompetensi tersebut, diharapkan dapat memenuhi standar layanan komunikasi publik dan menghadapi tantangan era saat ini dengan semangat kebermanfaatan bagi masyarakat," ujar Herman.
Herman menambahkan bahwa AI berpotensi membantu kegiatan komunikasi publik dalam merancang strategi komunikasi yang efektif melalui analisis data dan informasi secara cepat. Pemerintah dapat memahami kebutuhan publik dan menyusun strategi komunikasi berdasarkan data real time.
"Saya berharap humas pemerintah menjadi navigator komunikasi publik di era kecerdasan artifisial, optimalkan AI untuk menyebarluaskan capaian, prestasi, program, kebijakan dan informasi pembangunan Jawa Barat," kata Herman.
IKP Talks edisi ke-15 yang merupakan bagian Festival Literasi Digital (Viral) 2024 ini, menghadirkan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang juga Koordinator Penelitian dan Pengembangan ISKI Jabar Vidi Sukmayadi, Ph.D; Chief Data Officer Lokadata.id Ahmad Suwandi; dan Government Industry Solution Expert Lintasarta Dyenti Leon.