Kabupaten Bandung (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung, Jawa Barat, melakukan aksi simpatik dengan membagikan helm bertanda khusus bagi penyandang disabilitas sebagai bagian dari rangkaian Operasi Zebra Lodaya yang berlangsung sejak 14 hingga 27 Oktober 2024.
Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Galih Apria mengatakan bahwa helm bertanda khusus ini memberikan sinyal yang jelas kepada masyarakat umum bahwa pengendara tersebut adalah penyandang disabilitas tunarungu.
Baca juga: Polresta Bandung tetapkan 6 tersangka pengeroyokan kepada steward
"Tadi kami sudah mendengar kurang lebih 600 orang dari rekan-rekan yang setiap harinya menggunakan kendaraan bermotor, khususnya roda dua. Artinya di sini kami menginisiasi dibuatnya helm khusus disabilitas," kata Kompol Galih di Kabupaten Bandung, Selasa.
Kasatlantas mengungkapkan pemberian ini berfokus pada penyandang disabilitas yang menggunakan kendaraan roda dua dengan tujuan untuk memberikan perlindungan lebih dan mendorong mereka agar selalu menggunakan alat keselamatan saat berkendara.
"Inisiatif ini juga menunjukkan kepedulian Polresta Bandung terhadap keselamatan dan kenyamanan penyandang disabilitas dalam berkendara," katanya.
Menurut dia, helm yang dibagikan ini didesain khusus untuk penuhi kebutuhan penyandang disabilitas, baik dari segi kenyamanan maupun keamanan.
"Kami ingin mengurangi potensi gesekan atau emosi di jalan raya, serta memberi prioritas khusus bagi mereka," ujarnya.
Selain pemberian helm bagi disabilitas, pihaknya juga membuka pelatihan bagi personel untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan tuli guna menciptakan hubungan yang baik antara polisi dan penyandang disabilitas.
"Dengan bekal komunikasi dasar, polisi dapat lebih mudah memberikan bantuan kepada pengendara tuli ketika dibutuhkan di jalan raya. Dengan demikian, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan aman bagi semua pengguna jalan," kata dia.
Dengan adanya pelatihan bagi personel lantas, kata dia, sebagai antisipasi karena selama Operasi Zebra Lodaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban lalu lintas.
"Nah, kalau ketemu dengan teman-teman tunarungu, rekan-rekan ini paling tidak dia sudah tahu bekal sedikit tentang bahasa isyarat," kata Kompol Galih.
Baca juga: Polresta Bandung kembalikan 3 mobil dan 29 motor hasil curian