Antarajabar.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mempertanyakan manfaat keberadaan perusahaan panas bumi Pertamina Geothermal Indonesia Kamojang dan PT Chevron Geothermal Energy di Darajat, Kabupaten Garut bagi masyarakat dan lingkungan.
"Kita ingin buat kesepahaman dengan perusahaan-perusahaan energi, di sini banyak geothermal," kata Deddy saat menggelar pertemuan dengan pejabat perusahaan energi listrik wilayah Jawa Barat di kantor PT Indonesia Power, Darajat, Kabupaen Garut, Selasa.
Ia mengatakan, sengaja ingin meninjau langsung situasi disekitar pengelolaan energi listrik panas bumi sekaligus ingin mendapatkan penjelasan dari perusahaan terkait dalam pengelolaan lingkungan sekitar.
Keberadaan perusaaan energi panas bumi itu, kata dia, berada di kawasan hutan lindung yang setiap kondisi lingkungan sekitarnya harus tetap terjaga dengan baik.
"Bagaimana energi geothermal ini menyangkut kawasan lindung dan bagaimana kontribusinya dalam menjaga di kawasan tadi," katanya.
Ia berharap, keberadaan perusahaan yang memanfaatkan panas bumi itu dapat melakukan pencegahan terhadap berbagai ancaman bahaya bencana alam.
Deddy mengaku tidak ingin kejadian longsor serupa menimbulkan korban jiwa di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, terjadi di daerah lain khususnya Garut sekitar kawasan industri energi panas bumi.
"Seperti di Pangalengan contoh nyata dalam benak kita, ratusan hektar terjadi alih fungsi lahan, sehingga terjadi longsor saya kira disini (Garut) juga terjadi potensi (longsor)," katanya.
Selain masalah lingkungan, Deddy juga memeprtanyakan masalah pemberdayaan masyarakat sekitar dibidang ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.
Ia berharap, perusahaan tersebut dapat memberdayakan masyarakat sekitar melalui program corporate social responsiblity (CSR) agar tidak menimbulkan konflik sosial.
"Kalau disini ada perusahaan listrik panas bumi, setidaknya warga sekitar semua bisa menikmati listrik dengan cara apapun, bisa melalui CSR," katanya.
Wagub Jabar Pertanyakan Manfaat Keberadaan Perusahaan Geothermal
Selasa, 8 September 2015 16:48 WIB