“Sementara itu sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp19,83 miliar. Sektor industri kayu dan industri kimia serta farmasi juga tercatat mengalami pertumbuhan dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp3,19 miliar dan Rp719,5 juta,” katanya.
Dede menuturkan dengan total nilai investasi yang tersebar di berbagai sektor ini, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Sejauh ini, DPMPTSP telah mendata realisasi penyerapan tenaga kerja domestik dari aktivitas investasi di Kabupaten Cirebon sebanyak 6.496 orang dan tenaga kerja asing hanya 18 orang.
“Perbandingan penyerapan tenaga kerja dalam negeri dan asing di Kabupaten Cirebon, sekitar 225,55 persen,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Pemkab Cirebon terus berupaya mencapai target investasi hingga akhir 2024 dengan menerapkan sejumlah kebijakan yang mempermudah proses investasi. Misalnya dengan menerapkan sistem perizinan terpadu.
Dengan sistem perizinan terpadu ini, tambah dia, investor dapat menanamkan modal di berbagai sektor potensial yang ada di Kabupaten Cirebon.
Menurut Dede, proses perizinan di Kabupaten Cirebon kini bisa dilakukan secara digital, yang mempermudah para investor dalam mengurus persyaratan administratif.
“Perizinan sudah bisa ditempuh secara digital. Jadi lebih memudahkan investor menanamkan modalnya,” ucap dia.
Kabupaten Cirebon catat investasi tembus Rp1,9 triliun
Senin, 14 Oktober 2024 14:30 WIB