Antarajabar.com - Sejumlah warga membendung aliran air Sungai Cikadu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari karena air PDAM terhenti serta sumur warga sudah kering dampak musim kemarau.
"Warga di sini terpaksa menggunakan air sungai yang sengaja dibendung, karena sulitnya mendapatkan air di musim kemarau," kata Mimin warga Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Garut, Kamis.
Ia menuturkan, sebagian besar warga di Desa Citali itu sudah memanfatkan air Sungai Cikadu sejak memasuki musim kemarau untuk kebutuhan mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga serta mandi.
Meskipun kondisi air sungai terlihat keruh, kata dia, sebagian besar warga tidak mempedulikannya karena butuh air.
"Terpaksa menggunakan air sungai yang keruh, karena butuh," katanya.
Ia menyampaikan, musim kemarau yang menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air sudah terjadi hampir empat bulan.
Untungnya, kata dia, air sungai yang tidak jauh dari permukiman warga masih cukup banyak debit airnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh sebagian warga.
Warga secara gotong royong membendung aliran air sungai dengan menggunakan karung berisi pasir, kemudian batu lalu disaring untuk selanjutnya dimanfatkan warga.
"Jadi airnya disaring dulu biar tidak terlalu kotor untuk selanjutnya dimanfaatkan untuk mencuci atau mandi," katanya.
Warga lainnya Asep menyatakan, kondisi warga sulit mendapatkan air di Desa Citali sudah cukup memprihatinkan.
Sementara bantuan pasokan air dari pemerintah maupun PDAM, kata dia, belum didapat sehingga warga harus mencari sumber air lain untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
"Saya berharap pemerintah memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di sini, jangan sampai menggunakan air dari sungai," kata Asep.
Warga Bendung Aliran Sungai untuk Mendapatkan Air
Kamis, 27 Agustus 2015 16:43 WIB