Antarajawabarat.com, 28/7 - Kepala sekolah dan guru di Cianjur, Jabar, memastikan tidak ada kekerasan saat dilakukannya masa orientasi siswa di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga seluruh siswa baru tingkat SMP dan SMA wajib mengikuti kegiatan tersebut.
Sejumlah guru di sekolah negeri dan swasta di Cianjur menjamin selama kegiatan tersebut tidak ada siswa yang mendapatkan perlakukan tidak baik.
"Kalau pun ada kesalahan dan pelanggaran, tidak ada hukuman fisik, namun hukuman yang diberikan arahnya agar lebih mendidik siswa agar tidak mengulang kembali kesalahan seperti push up, scotjump dan hukuman lain seperti menyanyi, menari atau bentuk lain yang membuat mereka taat aturan, " kata Mona salah seorang guru pembimbing di SMP Negeri Cianjur, Senin.
Dia menuturkan, mos tahun ini, tetap dilakukan sebagai salah satu cara mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah, termasuk mengenalkan sejumlah program unggulan yang ada dan ektrakulikuler yang ada di sekolah tersebut.
Sementara itu, ratusan siswa baru di SMA I Cianjur, menilai pentingnya mos dilakukan karena banyak manfaat yang mereka rasakan, meskipun setiap pelanggaran yang dilakukan mereka mendapat hukuman, seperti dibuli senior, menjalani hukuman menyanyi di depan seluruh peserta mos atau gila-gilaan.
Baharudin Yusuf (15) seorang siswa baru di SMA I Cianjur, mengatakan, dia dan teman-temannya menilai mos harus dilakukan dan ikuti siswa baru karena banyak manfaat yang mereka rasakan sebelum mengenkan seragam putih abu-abu, salah satunya kedisiplinan, dimana jalur sekolahnya berada di jalur ramai, sering terjadi kemacetan.
"Sehingga kami peserta mos diminta senior untuk tidak diantar sampai ke depan sekolah atau jalur menuju sekolah karena jalur Joglo ini sering macet karena banyaknya kendaraan orang tua yang mengatar anaknya. Selama mengikuti mos, tidak ada hukuman fisik yang diberikan panitia, hanya hukuman gila-gilaan, seperti berteriak di depan lapangan atau bernyanyi dan menari," katanya.
Bahkan mos yang diadakan untuk siswa baru tersebut, tambah dia, dapat lebih merangsang kreatifitas peserta, dimana setiap harinya peserta diharuskan membuat berbagai kerajinan tangan dan pernak pernik yang unik.
"Enjoy saja karena mos bukan hal yang menakutkan tapi mendidik siswa akan berbagai hal mulai dari kedisplinan sampai kreatifitas. Saya rasa mos wajib dilakukan agar kita lebih mengenal teman satu sekolah dan program yang ada di sekolah yang bisa kami ikuti setelah masuk," katanya.***4***(KR,FKR)
Fikri