Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyediakan layanan konsultasi dan program pembinaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk membantu mereka memasarkan produk hingga keluar negeri.
“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar produknya bisa tembus ke pasar ekspor,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Kota Cirebon beri apresiasi khusus bagi seniman Wayang Wong
Baca juga: Kota Cirebon beri apresiasi khusus bagi seniman Wayang Wong
Ia mengatakan salah satu tantangan utama bagi pelaku UMKM di Cirebon dalam melakukan ekspor, yakni keterbatasan untuk mengakses informasi.
Menurut dia, banyak pelaku usaha tidak memahami mekanisme ekspor serta persyaratan yang berlaku di berbagai negara.
Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengatasi kendala ini supaya UMKM dapat memahami prosedur ekspor dengan disediakannya layanan konsultasi tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengatasi kendala ini supaya UMKM dapat memahami prosedur ekspor dengan disediakannya layanan konsultasi tersebut.
“Banyak pelaku UMKM tidak tahu mekanisme ekspor, seperti syarat dan spesifikasi produk yang bisa diekspor ke Eropa atau Amerika. Setiap negara punya karakteristik dan persyaratan yang berbeda,” ujarnya.
Pemerintah Kota Cirebon, kata dia, saat ini tengah membuka akses pasar untuk UMKM ke Korea Selatan, sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan pemasaran produk lokal ke mancanegara.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Cirebon untuk mengumpulkan pelaku UMKM, instansi pajak, serta Bea Cukai dalam diskusi pembinaan UMKM terkait ekspor.