Cianjur (ANTARA) - Pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah yang diusung koalisi tiga partai politik yakni Golkar, PKS dan Perindo, menyakini dapat meraup suara terbanyak terutama dari kalangan milenial pada Pilkada Cianjur 2024.
"Optimistis dapat meraup suara terbanyak meski harus menghadapi pasangan calon petahana, terlebih saat Pemilu 2024, raihan suara saya pribadi cukup tinggi dan lolos menjadi DPRD Provinsi Jabar, disertai kursi partai Golkar sebanyak 10 kursi," kata Deden usai mendaftarkan diri Rabu.
Dia menjelaskan, berbagai program akan diberikan pada masyarakat terutama kaum milenial dengan slogan "Bupati Baru, Solusi Baru dan Masa Depan Baru", dengan komitmen mewujudkan visi "Cianjur Berdaya Saing, Khidmah dan Amanah (Berkah)".
Misi pasangan Deden-Efa adalah Panca Cita Jalan Perubahan dengan poin mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera, mewujudkan daya saing ekonomi daerah berbasis potensi unggulan, mempercepat pembangunan berwawasan lingkungan, mewujudkan pemerintahan kolaboratif dengan masyarakat religius dan berbudaya.
"Kami akan belanja masalah yang ada di tengah masyarakat Cianjur untuk mewujudkan solusi, turun langsung ke akar rumput tidak hanya saat Pilkada, namun sampai dilantik jadi Bupati dan Wakil Bupati Cianjur kami akan turun kembali ke lapangan," kata calon yang sempat menjabat wakil ketua DPRD Cianjur.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar TB Mulyana Syachrudin mengatakan mesin partai hingga tingkat desa mendukung penuh pencalonan Deden-Efa, bahkan pihaknya meminta seluruh pengurus partai, kader, simpatisan untuk berkampanye memenangkan pasangan tersebut.
"Sudah pasti dukungan penuh diberikan pada kedua pasangan calon yang diusung partai, kami bersama partai koalisi siap mengantarkan kedua pasangan kami dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2024-2029," katanya.
Sedangkan terkait bubar-nya koalisi Sugih Mukti yang terdiri dari empat partai politik besar Golkar, Nasdem, Gerindra, PKS karena dua partai Nasdem dan Gerindra memilih mengusung pasangan calon sendiri.
"Kenyataan koalisi Sugih Mukti sudah terpecah dan bubar karena masing-masing mengusung pasangan berbeda, Partai Golkar dan PKS beserta Partai Perindo mengusung Deden-Efa membuat koalisi baru dengan nama Koalisi Berkah," katanya.
Meski tidak lagi bersama, pihaknya optimistis dapat memenangkan Pilkada Cianjur 2024 dengan kekuatan mesin partai koalisi serta keterwakilan 16 kursi di DPRD Cianjur dapat menjadi bekal utama menuju Pendopo Cianjur.