Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan atas prestasi atau capaian seumur hidup (lifetime achievement) bagi pencipta dan penyanyi lagu Sunda legendaris Es Lilin, Ni Mursih, dan penyanyi pop Nike Ardilla.
Penghargaan tersebut diberikan di sela konser musik dalam rangkaian West Java Festival (WJF) 2024 di Lapangan Saparua, Kota Bandung, Minggu malam, oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
Sebelum pemberian penghargaan masyarakat yang hadir di lapangan dipertontonkan karya-karya dari Nike Ardilla, serta suara asli dari Ni Mursih yang direkam saat masa kolonial (1930-an) dan dan sempat ditayangkan dalam stasiun radio Belanda, Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM).
Dalam rekaman turut dihadirkan video wajah Kota Bandung zaman dulu seperti adanya Jalan Braga, Hotel Savoy Homann hingga foto keluarga Ni Mursih.
Penghargaan yang berupa piagam dan bantuan uang kadedeuh masing-masing senilai Rp20 juta itu diberikan pada keluarga dari Ni Mursih yang diwakili oleh Endang Hidayat (anak Ni Mursih) dan Alan Yudi (kakak Nike Ardilla).
Endang Hidayat (91), menceritakan bahwa lagu Es Lilin diciptakan sebagai bentuk protes para seniman daerah pada industri musik ketika itu yang pilih kasih, di mana seniman asing memiliki nilai royalti lebih besar dan kerap dibayar tepat waktu.
"Sedangkan musikus daerah diabaikan dan harganya murah. Ini sangat menyedihkan dan lucu, padahal di Belanda kasohor, di Malaya kasohor. Mudah-mudahan dengan kegiatan Provinsi Jabar ini, Es Lilin tampil lagi," kata Endang.