Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras serangan militer Israel di Jalur Gaza, dan menggambarkan tindakan Israel itu sebagai pembantaian terhadap warga sipil.
Erdogan, saat menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kantor kepresidenan Turki di Ankara pada Rabu (14/8), mengatakan bahwa Israel terus membantai warga sipil di Gaza.
Erdogan juga mengecam beberapa negara Barat yang tetap diam dan membantu Israel.
“Israel terus membantai warga sipil, termasuk bayi, di Gaza, mengusir warga Palestina yang tidak bersalah, (dan) menyerang sekolah, rumah sakit, dan daerah tempat warga sipil mencari perlindungan,” ucapnya.
Ia menegaskan kembali dukungan teguh Turki untuk Palestina.
Turki, ujarnya, akan terus mendukung hak-hak Palestina dan menjalankan upaya untuk menghentikan Israel serta meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel.
Presiden Turki itu juga menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza segera diwujudkan dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan sampai kepada warga Palestina tanpa gangguan.
"Semua negara, terutama dunia Islam, harus mengintensifkan upaya mereka untuk mencapai gencatan senjata segera dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa gangguan," ucapnya.
Erdogan juga menyatakan senang karena Presiden Abbas akan berpidato di Majelis Nasional Agung Turki.
Sumber : Anadolu
Sumber: IRNA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penutupan Rafah sebabkan 1.000 anak Palestina di Gaza meninggal
1.000 anak Palestina di Gaza meninggal terdampak penutupan Rafah
Kamis, 15 Agustus 2024 16:15 WIB