PBB (ANTARA) - Gaza mengalami tingkat malnutrisi tertinggi di dunia dengan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi, kata Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB (WFP) Carl Skau pada Selasa (27/2).
“Gaza menghadapi tingkat malnutrisi pada anak terburuk di dunia. Satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut,” kata Skau dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ketahanan Pangan.
WFP siap mengintensifkan operasinya jika gencatan senjata disepakati, katanya menambahkan.
“Jika tidak ada yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza hampir tak terhindarkan, yang menurut Kementerian Kesehatan di Gaza telah menelan hampir 30.000 korban jiwa dan melukai 70.000 lebih lainnya sejak Oktober, dengan kemungkinan korban bertambah" kata Ramesh Rajasingham atas nama OCHA dan Wakil Sekjen Urusan Bantuan Kemanusiaan Martin Griffiths.
Sementara itu PBB pada Selasa (27/2) menyebutkan bahwa sejak 23 Januari lalu, tidak ada satu pun konvoi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza utara, merujuk pada situasi kemanusiaan yang mengerikan di wilayah tersebut.
Kolega Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) "mengingatkan kami bahwa tidak ada konvoi kemanusiaan yang tiba di wilayah utara Jalur Gaza sejak 23 Januari. Seperti yang Anda dengar kemarin dari komisaris jenderal (Philippe Lazzarini), terjadi penurunan signifikan dalam jumlah penyaluran bantuan ke Jalur Gaza,” kata juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric saat konferensi pers.
Dengan menekankan pada perlunya penambahan titik masuk dan rute aman ke Gaza, Dujarric mengatakan UNRWA memiliki persediaan makanan di perbatasan dengan Gaza yang dapat memenuhi kebutuhan hingga 2,2 juta orang di seluruh Jalur Gaza.
“Hampir 1.000 truk pengangkut 15.000 ton makanan yang ada di Mesir siap berangkat,” katanya menambahkan.