Dalam pidatonya kepada rakyat Inggris terkait kerusuhan yang sedang berlangsung, Keir Starmer mengatakan bahwa tidak ada keraguan bahwa mereka yang terlibat dalam kekerasan itu akan berhadapan dengan hukum dengan tegas.
"Saya jamin Anda akan menyesal ikut serta dalam kerusuhan ini, baik secara langsung maupun mereka yang menghasut aksi ini melalui internet lalu untuk diri sendiri," kata perdana menteri, menambahkan bahwa "ini bukanlah protes," tetapi "kerusuhan kekerasan yang terorganisasi."
Starmer menyatakan bahwa hal itu tidak memiliki tempat di jalanan Inggris atau dunia maya, dengan mengutip serangan terhadap sebuah hotel di Rotherham di mana jendela-jendela dipecahkan, bangunan dibakar, dan tamu serta staf ketakutan.
"Tidak ada pembenaran, termasuk untuk perbuatan itu, dan semua orang yang berpikiran sehat harus mengutuk kekerasan semacam ini."
Sebuah protes akbar anti-imigran berubah menjadi kekerasan pada Minggu saat demonstran sayap kanan menyerang sebuah hotel di Rotherham yang menampung pencari suaka, memecahkan jendela dan membakar bangunan.
Insiden ini terjadi tepat sebelum tengah hari dan ditandai dengan bentrokan intens antara pengunjuk rasa ekstrem kanan dengan polisi dan pendukung migran.
"Orang-orang di negara ini berhak untuk merasa aman dan kita telah melihat komunitas Muslim menjadi sasaran dan serangan terhadap masjid... Jadi, saya tidak akan ragu menyebut ini apa adanya, premanisme ekstrem kanan," kata Starmer.
Dia menambahkan: "Jika Anda menargetkan seseorang karena warna kulit atau agama, ini adalah ekstrem kanan."
Penangkapan
Sebelumnya, pihak berwenang melaporkan setidaknya 100 penangkapan setelah meletusnya kekerasan, tidak hanya di Rotherham tetapi di seluruh Inggris, dengan lebih banyak demonstrasi yang direncanakan pada Minggu.
Massa, yang banyak di antaranya mengenakan bendera Inggris dan Union Jack, berkumpul di luar hotel Holiday Inn Express dalam jumlah besar.
Demonstrasi dengan cepat semakin meningkat, dengan pengunjuk rasa melemparkan benda-benda ke arah petugas polisi, memaksa mereka untuk mundur.
Rekaman yang diunggah di media sosial menayangkan adegan kacau di mana para demonstran masuk ke lantai dasar hotel melalui jendela yang pecah dan membakarnya.
Sebuah demonstrasi tandingan yang mendukung hak-hak migran juga diadakan, dengan peserta meneriakkan slogan-slogan pro-migran sebagai tanggapan terhadap sentimen anti-imigran.
Ketegangan antara kedua kelompok semakin memicu ketidakstabilan situasi.
Insiden ini menyebabkan setidaknya satu petugas polisi terluka dan meningkatkan kekhawatiran tentang kerusuhan lebih lanjut.
Sebelumnya, pihak berwenang melaporkan setidaknya 100 penangkapan setelah meletusnya kekerasan, tidak hanya di Rotherham tetapi di seluruh Inggris, dengan lebih banyak demonstrasi yang direncanakan pada Minggu.
Protes serupa diperkirakan akan terjadi di Bolton, Lancaster, Middlesborough, Weymouth, dan Newcastle upon Tyne sore ini.
Para perusuh bertopeng, beberapa mengenakan bendera Inggris, berkumpul di luar hotel yang diketahui menampung migran.
Saksi mata melaporkan melihat orang-orang bertopeng melemparkan potongan kayu dan kursi ke arah petugas polisi yang telah membentuk barisan di depan hotel untuk mencoba mengendalikan situasi.
Meskipun polisi telah berupaya sekuat tenaga, kerusuhan terus meningkat dan menjurus menjadi aksi kekerasan.
Pihak berwenang setempat dalam keadaan waspada tinggi, mengantisipasi lebih banyak protes kekerasan di seluruh negeri pada Minggu.
Kerusuhan ini menyusul pembunuhan tragis tiga gadis muda di Southport pada Senin lalu, sebuah peristiwa yang telah semakin memperkeruh hubungan komunitas dan memicu episode kekacauan tambahan di kota-kota besar dan kota kecil di seluruh Inggris.
Sumber: Anadolu