Kuningan (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan saat ini Indonesia memiliki dua desa wisata terbaik berkelas dunia, yang sudah diakui di kancah pariwisata internasional.
“Ada dua desa wisata yang sudah masuk sebagai desa wisata terbaik di dunia yaitu Desa Penglipuran di Bali dan Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta,” kata Sandiaga saat berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa.
Ia menyampaikan keberhasilan dua desa tersebut, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa wisata lain di Indonesia untuk terus berinovasi serta meningkatkan kualitas layanan dan fasilitasnya.
Dengan begitu, kata dia, desa-desa wisata lainnya ini mampu bersaing di tingkat global dan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
"Saya berharap di akhir pemerintahan Pak Jokowi ini desa wisata akan menorehkan lebih tinggi prestasinya di dunia," ujarnya.
Sandiaga menyatakan bahwa Indonesia kini memiliki 6.016 desa wisata yang tersebar di seluruh daerah. Sedangkan potensi lokasi yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata mencapai 7.500 titik.
Ia menjelaskan Kemenparekraf RI telah berupaya untuk memfasilitasi setiap kabupaten dan kota di Indonesia, bisa membentuk desa wisata yang mengangkat keunikan destinasi berbasis kearifan lokal setempat.
Menurutnya, salah satu upaya itu telah diwujudkan dalam penyelenggaraan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Sandiaga menyampaikan pihaknya mendorong juga agar Jawa Barat, bisa menyumbangkan desa-desa wisata terbaiknya yang memiliki standar destinasi berkelas dunia.
"Untuk bisa melakukan itu, desa wisata harus bisa menerapkan konsep berkelanjutan dan berkelas dunia," tuturnya.
Lebih lanjut, Menparekraf menekankan ada tiga aspek yang bisa dipenuhi suatu desa wisata agar diakui di kancah internasional.
Sandiaga mengatakan aspek pertama adalah menambah atraksi di desa wisata, misalnya dengan menyelenggarakan pertunjukan seni budaya atau melestarikan adat dan tradisi leluhur.
Selain itu, tambah dia, desa wisata juga harus menyediakan akomodasi untuk para turis contohnya seperti menyiapkan homestay atau penginapan dalam jumlah banyak.
“Aspek kedua meningkatkan amenitas seperti jumlah homestay dan aksesibilitas. Bagaimana kita bisa membangun paket-paket wisata," ucap dia.
Pihaknya optimis jika tiga aspek tadi terpenuhi, maka jumlah desa wisata berkelas dunia di Indonesia semakin banyak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf sebut Indonesia memiliki dua desa wisata berkelas dunia