Lebih lanjut, Wahyu mengatakan dalam program tersebut setiap Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Ciawigebang didorong untuk meningkatkan penyediaan sumber pangan keluarga yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA).
“Langkah ini diharapkan dapat menangani masalah stunting, serta mengendalikan inflasi di Kabupaten Kuningan dengan memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” katanya.
Selain itu, Wahyu menambahkan sampah pekarangan dan rumah tangga bisa dipilah, lalu diolah menjadi kompos untuk jenis organik. Bahan tersebut bisa juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak serta ikan.
“Sedangkan pupuk kandang dan endapan lumpur dari kolam dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Jadi semuanya tetap bisa digunakan berulang,” ucap dia.