Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengoptimalkan pengelolaan saluran irigasi di wilayahnya agar pengairan ke lahan sawah milik petani berjalan baik, sehingga bisa mendongkrak produksi padi hingga akhir 2024.
“Optimalisasi pengelolaan irigasi ini sangat penting dalam menjaga produktivitas padi. Kami sudah meninjau sejumlah proyek irigasi yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) di tiga lokasi berbeda di Kuningan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat di Kuningan, Sabtu.
Ia menjelaskan peninjauan pertama dilakukan di Bendungan Mekarmulya, Kecamatan Garawangi yang berfungsi untuk mengairi lahan pertanian di Desa Pajawan Kidul dan sekitarnya.
Peninjauan dilanjutkan ke saluran irigasi di Desa Tambakbaya dan Situ Cihaur, yang menjadi sumber pengairan untuk lahan sawah di sekitar wilayah tersebut.
Dari hasil tinjauannya itu, Iip menyebutkan sistem pengelolaan irigasi sudah berjalan baik, tetapi perlu dioptimalkan lagi agar padi yang ditanam petani bisa dipanen dengan kualitas maksimal.
Ia menyampaikan berdasarkan data sampai September 2024, hasil produksi padi se-Kabupaten Kuningan baru mencapai 295.666 ton.
“Kami meninjau langsung beberapa bendungan dan irigasi, karena ini penting untuk menjaga aliran air ke sawah agar petani bisa bekerja dengan optimal,” katanya.