Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memperluas program penanaman padi varietas gogo di sejumlah kecamatan sebagai upaya meningkatkan produksi beras dan memperkuat ketahanan pangan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Selasa, mengatakan program tersebut saat ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Maleber dengan melibatkan sejumlah petani untuk menanam padi gogo di lahan kering seluas 20 hektare (ha).
Ia menjelaskan area tanam padi gogo pada tahun ini ditargetkan sekitar 211 ha, naik dari rencana awal 156 ha. Sedangkan capaian luas tanam hingga Oktober 2024 telah mencapai 240 ha atau 113 persen dari target tersebut.
“Kami juga mendapatkan dukungan bibit dari Kementerian Pertanian sebanyak satu ton untuk 40 ha lahan. Jadi dalam waktu dekat areal tanamnya bisa diperluas” ujar Wahyu.
Padi gogo, kata dia, dipilih sebagai salah satu solusi untuk lahan tadah hujan karena tidak memerlukan irigasi khusus dan mampu tumbuh baik di musim kemarau.
Selain itu, menurutnya, varietas ini juga ramah lingkungan karena bisa mengurangi penggunaan bahan kimia dan pupuk secara berlebihan.
“Padi gogo dapat ditanam dengan metode tumpang sari bersama tanaman lain, yang meningkatkan efisiensi lahan dan hasil panen secara keseluruhan. Selain itu, padi ini memiliki umur panen yang bervariasi antara 100 hingga 150 hari,” katanya.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap program ini, pihaknya juga memberikan bantuan berupa dua unit pompa air dan dua unit irigasi perpompaan kepada petani di Kecamatan Maleber, Kuningan.