Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menargetkan peningkatan produktivitas padi dari hasil panen petani di wilayahnya bisa mencapai 10 ton per hektare pada 2025 sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan target tersebut, dapat dicapai dengan pengelolaan budi daya yang tepat dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu.
“Saat ini produktivitas padi paling tinggi (di Kuningan) masih sekitar 6,5 ton per hektare. Dengan pengelolaan yang baik dan keterlibatan aktif petani, target 10 ton per hektare sangat mungkin dicapai,” katanya saat dikonfirmasi di Kuningan, Rabu.
Ia menjelaskan salah satu teknik yang dapat diterapkan saat ini untuk meningkatkan hasil panen, yakni dengan pemangkasan (pruning) agar jumlah batang padi bertambah dan bulir yang dihasilkan lebih banyak.
Wahyu juga mendorong petani di Kuningan, untuk menggunakan pupuk organik berbahan lokal sebagai alternatif ramah lingkungan dan efisien secara biaya.
Selain itu, Diskatan Kuningan pun sudah menyalurkan bantuan obat-obatan pertanian di Kecamatan Luragung untuk mempercepat pengendalian hama di lahan seluas 5 hektare
“Konsep pertanian herbal seperti memanfaatkan kotoran hewan dapat menyuburkan tanah sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengimbau petani menjaga keseimbangan ekosistem sawah melalui pendekatan lokal, seperti menanam pohon di galengan untuk membantu konservasi air dan meningkatkan kualitas lingkungan pertanian.