Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat jumlah produksi padi di daerahnya mencapai 171 ton gabah kering giling (GKG) selama musim panen pertama 2025, dari total luas panen 27.779 hektare.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Jumat, mengatakan, data produksi tersebut dihimpun selama periode Januari hingga Mei 2025.
Menurut dia, untuk jumlah produksi padi tertinggi terjadi pada Maret 2025, dengan panen seluas 11.435 hektare dan menghasilkan 70.201 ton GKG.
“Capaian ini menunjukkan tren positif, didukung pengelolaan lahan yang baik dan pendampingan intensif kepada petani,” katanya.
Untuk meningkatkan hasil ke depan, pihaknya mendorong inovasi teknologi pertanian seperti penerapan metode tanam padi bernama salibu yang dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.
Ia menjelaskan, metode tersebut memungkinkan petani sekali tanam tetapi dapat panen berulang kali, dengan memanfaatkan tunas baru dari batang sisa panen tanpa perlu tanam ulang.
“Cara ini disebut mampu menghasilkan panen hingga tujuh kali dalam satu musim tanam,” katanya.
Selain itu, kata Wahyu, petani di Kabupaten Kuningan juga mulai diperkenalkan pada sistem pertanian ramah lingkungan melalui penggunaan pupuk organik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.