Spektrum - Mengolah lahan mangkrak jadi tambak nila salin ramah lingkungan
Selasa, 9 Juli 2024 7:05 WIB
Adapun negara tujuan ekspor ikan nila terbesar meliputi Amerika Serikat sebesar 849 juta dolar AS; Meksiko 152 juta dolar AS; Uni Eropa; 130 juta dolar AS; Timur Tengah 128 juta dolar AS; serta Pantai Gading sebesar 73 juta dolar AS.
Dengan peluang pasar global yang terbuka lebar itu, Trenggono pun menargetkan Indonesia setidaknya memiliki satu komoditas yang jumlahnya signifikan dan bernilai tinggi, layaknya Norwegia yang dikenal dunia memiliki komoditas unggulan ikan salmon.
Dengan peluang pasar global yang terbuka lebar itu, Trenggono pun menargetkan Indonesia setidaknya memiliki satu komoditas yang jumlahnya signifikan dan bernilai tinggi, layaknya Norwegia yang dikenal dunia memiliki komoditas unggulan ikan salmon.
Presiden Joko Widodo pun sepakat dengan Trenggono untuk memanfaatkan peluang pasar global itu, yang mampu menyerap tenaga kerja atau membuka lapangan kerja baru.
“Besarnya permintaan ini harus kita manfaatkan. Hal ini akan dapat membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar,” ujar Jokowi.
Dukungan dari perbankan juga siap hadir dalam di perikanan budi daya, salah satunya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menyebut ada potensi bisnis yang besar dalam proyek modeling nila salin.
Direktur Utama bank BRI Sunarso menilai, dengan profit yang mencapai hingga Rp38 miliar maka budi daya nila salin telah menarik minat BRI untuk mendukung bisnis itu. Ke depan, bila modeling ini direplikasi oleh pelaku usaha, maka BRI akan turut serta mendukung pelaku usaha lewat pinjaman atau kredit usaha rakyat (KUR).
Hadirkan teknologi masa kini
Menilik lebih lanjut, KKP tak berjalan sendirian dalam membangun modeling ini. Guna mengefisiensikan pakan ikan, KKP turut menggandeng perusahaan rintisan eFishery dengan menghadirkan kurang lebih 422 eFeeder aktif. Teknologi eFeeder merupakan teknologi pemberi pakan otomatis untuk ikan yang berfokus pada efisiensi pakan dan pengurangan limbah sisa pakan.
VP of Public Affair eFishery Muhammad Chairil mengatakan telah berkolaborasi dengan KKP sejak 2023 dalam mendukung keberlanjutan proyek budi daya ikan nila salin lewat teknologi eFeeder yang dimiliki.
“Kami percaya, kolaborasi antara Pemerintah dan swasta menjadi kunci untuk kemajuan industri akuakultur Indonesia,” katanya.
Teknologi itu disebut mampu mempercepat siklus panen hingga 74 hari serta meningkatkan efisiensi pakan hingga 30 persen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 persen.