Spektrum - Mengolah lahan mangkrak jadi tambak nila salin ramah lingkungan
Selasa, 9 Juli 2024 7:05 WIB
Teknologi lain yang dihadirkan yakni alat pengukur yang diharapkan efektif mengukur kualitas air secara otomatis berbasis Internet of Things (IoT) Smart Water Quality Monitoring System.
Teknologi ini ditangani oleh unit bisnis sektor agrikultur dari Telkom Indonesia, Agree, yang menghadirkan fitur seperti pengukuran seketika dan peringatan jika terjadi penyimpangan dari ambang batas kualitas air yang telah ditentukan sehingga akan membantu petambak dalam mengatur budi daya.
Secara teknis, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu menjelaskan, budi daya nila salin di kawasan modeling BINS Karawang ini juga mengedepankan ekologi dengan menerapkan cara budi daya ikan yang baik (CBIB) sehingga memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan dari proses budi daya dengan memperhatikan sanitasi, benih, pakan, obat ikan, bahan kimia, serta bahan biologis.
Selain dengan pemanfaatan teknologi tersebut di atas juga, modeling ini juga dilengkapi dengan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) atau dimurnikan sehingga lebih ramah lingkungan saat air limbah dibuang ke laut.
“Jadi tidak buang langsung air limbah tambak ke laut, tapi air dipurifikasi,” pungkas Tebe.
Sebuah langkah besar proyek percontohan budi daya nila salin yang bisa menjadi contoh bagi pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor ini.
Dengan penerapan modeling yang diinisiasi KKP, diyakini tidak akan menimbulkan persoalan baru bagi lingkungan karena dalam proses budi daya dari awal hingga akhir telah ditata matang sehingga terjadi keseimbangan dari sisi ekonomi dan ekologi.
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengolah lahan mangkrak jadi tambak nila salin ramah lingkungan