Tasikmalaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menurunkan tim dibantu dari lembaga lain dan sukarelawan untuk menanggulangi 46 titik bencana alam seperti tanah longsor dan banjir melanda sejumlah kecamatan di Tasikmalaya.
"Data yang kami terima dari Pusdalops ada 46 titik, kebanyakan longsor, ada banjir juga," kata Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin.
Baca juga: Dibutuhkan Rp6 miliar untuk relokasi korban bencana alam di Garut
Ia menuturkan, bencana alam banjir dan longsor itu terjadi setelah hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah Tasikmalaya, Minggu (30/6).
Akibatnya, kata dia, terdapat 46 titik daerah dilanda bencana alam tersebar di delapan kecamatan yang mengganggu akses jalan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari.
"Ada tiga titik longsor yang sangat mengganggu dan harus segera diselesaikan," katanya.
Ia menyebutkan, daerah yang mendapatkan perhatian khusus untuk ditanggulangi yakni terganggunya akses jalan masyarakat seperti jalan yang menghubungkan Kecamatan Puspahiang, Taraju, dan Bojonggambir.
Selanjutnya akses jalan di Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, dan jalan ambles di Kecamatan Bojonggambir yang sampai saat ini petugas masih di lokasi untuk menanggulangi daerah yang dilanda bencana itu.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya kembali dilalui kendaraan," katanya.
Ia menyampaikan, tidak hanya bencana longsor, ada juga banjir yang selalu terjadi saat turun hujan deras di Kecamatan Sukaresik.
Selain itu, ada juga satu orang hilang saat memancing di sungai wilayah Kecamatan Cibalong, dan sampai saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian korban."Satu orang hilang di Cibalong, kita tetap koordinasi dengan Basarnas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan pencarian," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Garut sampai saat ini masih terus melakukan asesmen daerah mana saja yang terdampak bencana alam dan segera menerbitkan Surat Keputusan tentang Tanggap Darurat Bencana.
Ia mengimbau, masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman bahaya saat terjadi hujan deras dengan menghindari daerah yang masuk kawasan rawan longsor maupun banjir.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati, waspada, karena bencana tidak dapat diprediksi, dan cuaca sekarang sedang ekstrem," katanya.
Baca juga: BPBD Garut prediksi bencana kekeringan tak akan berlangsung lama