Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya telah melakukan penyerapan beras lokal mencapai 700 ribu ton setara beras, dan melebihi dari yang ditargetkan pemerintah sebanyak 600 ribu ton pada semester 1 di tahun 2024.
"Saat ini kami telah menyerap kurang lebih 700 ribu ton, lebih dari target yang telah ditugaskan oleh pemerintah sebesar 600 ribu ton," kata Bayu dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Bayu menyampaikan bahwa pihaknya optimistis bisa menyerap lebih dari 900 ribu ton setara beras pada tahun ini. "Impor hanya dilakukan bila perlu, melihat neraca beras yang ada,” ujar Bayu.
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki oleh Perum Bulog sebanyak 1,8 juta ton. Dari jumlah tersebut 30 persen berasal dari stok dalam negeri.
"Hal ini tentunya merupakan suatu pencapaian tersendiri, mengingat masa pengadaan dalam negeri yang singkat dikarenakan masa panen padi yang pendek sekitar dua sampai tiga bulan," jelas Bayu.
Untuk bisa menyerap gabah dalam negeri secara maksimal, lanjut Bayu pengadaan Perum Bulog memiliki beberapa mekanisme di antaranya pertama adalah membeli gabah dan menunggu di gudang.
"Hal ini hanya bisa dilakukan di 10 sentra penggilingan padi yang dimiliki Perum Bulog di mana kami bisa menyerap gabah dalam jumlah yang cukup banyak," jelasnya.
Kedua, membeli gabah dengan cara menjemput ke petani. Kemudian, mekanisme ketiga adalah membeli beras asalan dari penggilingan-penggilingan padi kecil yang dibeli dan diolah sehingga menghasilkan beras sesuai kemauan pasar.
Lebih lanjut Bayu mengatakan bahwa meskipun penyerapan gabah dalam negeri sudah optimal, namun persoalan serius terdapat pada proses produksi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog serap beras lokal melebihi target pemerintah capai 700 ribu ton