Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mendorong Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan produksi bawang merah.
Pasalnya, kata Bey, bawang merah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia. Karenanya, peningkatan produksi bawang merah menjadi salah satu fokus utama pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Kita tahu bahwa bawang merah ini juga bisa menjadi penyumbang inflasi. Kami ingin lebih masif lagi," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Menurut Bey, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merah, serta mendorong produksi padi lebih dimasifkan hingga dapat mensejahtrakan masyarakat.
"Kami dorong lebih masif lagi agar produksi pangan khususnya padi lebih masif dan lebih tersebar ke seluruh Indonesia, sehingga akan menekan angka inflasi," ucapnya.
Bey optimistis jika dalam setahun bisa melakukan panen sebanyak dua sampai empat kali, Jabar dapat menjadi sentra bawang terbesar di Indonesia.
"Kalau memang cocok, dan bisa dua atau empat kali (panen) dalam setahun, jadi kenapa tidak, jika kita bisa. Kita jadikan sentra bawang terbesar di Tanah Air," tuturnya.
Bey pun berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, produksi dan produktivitas bawang merah di Jabar dapat terus meningkat. Hal itu tentunya akan membawa manfaat bagi para petani bawang merah dan masyarakat Jabar.
Pasalnya, kata Bey, bawang merah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia. Karenanya, peningkatan produksi bawang merah menjadi salah satu fokus utama pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Kita tahu bahwa bawang merah ini juga bisa menjadi penyumbang inflasi. Kami ingin lebih masif lagi," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Menurut Bey, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merah, serta mendorong produksi padi lebih dimasifkan hingga dapat mensejahtrakan masyarakat.
"Kami dorong lebih masif lagi agar produksi pangan khususnya padi lebih masif dan lebih tersebar ke seluruh Indonesia, sehingga akan menekan angka inflasi," ucapnya.
Bey optimistis jika dalam setahun bisa melakukan panen sebanyak dua sampai empat kali, Jabar dapat menjadi sentra bawang terbesar di Indonesia.
"Kalau memang cocok, dan bisa dua atau empat kali (panen) dalam setahun, jadi kenapa tidak, jika kita bisa. Kita jadikan sentra bawang terbesar di Tanah Air," tuturnya.
Bey pun berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, produksi dan produktivitas bawang merah di Jabar dapat terus meningkat. Hal itu tentunya akan membawa manfaat bagi para petani bawang merah dan masyarakat Jabar.