Kuningan (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Distan) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menargetkan luas tanam padi di wilayahnya bisa mencapai 10 ribu hektare pada akhir Mei 2024.
“Saat ini baru 8 ribu hektare luas tanam padi. Tapi kita upayakan bisa sampai 10 ribu hektare sampai akhir bulan ini,” kata Kepala Distan Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Senin.
Wahyu menjelaskan bahwa target tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat, karena sebagian petani yang sudah melakukan panen raya kini mulai kembali menanam padi di sawah.
Pihaknya pun telah melaksanakan program perluasan areal tanam (PAT) dan luas tambah tanam (LTT) dengan mengandalkan pompanisasi, untuk mendukung petani dalam memaksimalkan proses tanam padi tersebut.
Menurut dia, dengan program itu para petani bisa memanfaatkan sumber air yang ada untuk meningkatkan indeks pertanaman padi sehingga minimal mereka bisa melakukan tiga kali tanam pada sawah mereka.
“Salah satu contohnya untuk sawah tiga kali tanam, kita melakukan uji coba di Desa Pasawahan, Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Wahyu menyebutkan kalau sebagian besar sawah di Kabupaten Kuningan adalah lahan tadah hujan. Oleh sebab itu penggunaan pompanisasi sangat dibutuhkan petani untuk mengairi lahan pertanian yang sudah ditanami padi.
“Kementerian Pertanian sudah menyalurkan bantuan untuk pompanisasi, di Kabupaten Kuningan sendiri mendapatkan bantuan 123 unit mesin pompa air yang sudah dibagikan kepada kelompok tani,” kata dia.
Ia menambahkan secara keseluruhan target luas tanam padi pada 2024 mencapai 51.621 hektare, serta dari jumlah itu sekitar 25.253 hektare sudah terealisasi.
“Kami optimis target ini dicapai sehingga produksi produktivitas meningkat serta surplus pangan tetap terjaga,” ucap dia.