Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyaring informasi di media sosial (medsos) terkait kasus pembunuhan Vina, karena banyak berita yang tersebar belum jelas kebenarannya atau masuk kategori hoaks.
“Banyak asumsi liar dan cocokologi yang kita belum tahu validitasnya atau dari mana sumbernya,” kata Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Polda Metro Jaya koordinasi Polda Jabar buru pelaku pembunuh Vina
Baca juga: Polda Metro Jaya koordinasi Polda Jabar buru pelaku pembunuh Vina
Ia menyampaikan peredaran informasi terkait kasus tersebut kini masih simpang siur, serta berpotensi menimbulkan fitnah yang dampaknya bisa merugikan sejumlah pihak.
Menurut dia, banyak pengguna medsos yang berasumsi maupun menyebarkan informasi keliru terkait dengan identitas tiga buronan pembunuh Vina dan teman lelakinya, Rizky atau Eky di Cirebon.
Padahal, kata dia, Polda Jabar yang dibantu Bareskrim Polri sedang mengusut kasus tersebut sampai tuntas dan memburu tiga pelaku yang statusnya kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
“Jadi kami harapkan masyarakat untuk lebih bijak memilih dan memilah informasi yang masuk berkaitan dengan kasus Vina ini. Kita sudah tahu bahwa penanganan sudah ditarik ke Polda Jabar dengan asistensi dari Bareskrim Polri,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian, sehingga tiga pelaku yang masih buron itu dapat segera ditangkap.
Selain itu, Agus mengharapkan masyarakat sebaiknya tidak ikut menyebarkan informasi dari berbagai sumber yang belum tentu validitasnya bisa dipertanggungjawabkan.
“Jangan asal share sesuatu yang kita tidak yakini bahwa itu benar. Nantinya kita menjadi bagian dari penyebar hoaks itu. Kita percayakan karena ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dan kepolisian karena proses penangannya sedang berjalan,” katanya.