Dia mencontohkan Agronesia yang disebutnya seperti hidup segan mati tidak mau, yang akan semakin dalam jika dibiarkan terus begitu bertahun-tahun.
"Mana mungkin Agronesia bisa bersaing dengan perusahaan teknologi canggih," tutur Sugianto.
Maka dari itu, Sugianto meminta pansus ini harus bisa menyelesaikan permasalahan di sini, apakah bentuknya merger atau apa, harus dirumuskan oleh pansus ini, karena jika tidak, maka kondisi dari tahun ke tahun akan seperti ini.
Kepala Biro BIA Jawa Barat, Lusi Lesminingwati, tidak menampik apa yang dikatakan Pansus I DPRD Jabar. Menurut dia, memang benar pihaknya harus tegas berkaitan dengan strategi kegiatan apa yang diambil untuk BUMD ini.
"Sudah kami susun kita melampirkan simulasi kalau disebutkan klasifikasi bisnis boleh kita merger tapi harus mendukung, kita melakukan penggabungan core bisnis. Pada 2022 kami melakukan inventarisasi dan 2023 kita sudah tegas dengan meng-cut-off PT Jaswita di tahun 2023. Sedangkan untuk Agronesia kita simulasikan subholding ini yang sedang kita lakukan," ujar Lusi menambahkan.
Baca juga: Legislator: Inovasi kreatif kunci berhasilnya peningkatan perekonomian
DPRD Jawa Barat ingatkan BUMD untuk bekerja optimal
Kamis, 16 Mei 2024 5:20 WIB