"Bila positif DBD bisa cepat terdiagnosis, cepat ditangani guna mencegah komplikasi dan menurunkan risiko kematian, untuk pemeriksaan ini tersedia di puskesmas dan tidak dipungut biaya," katanya.
Ia menambahkan pemerintah juga menyediakan abate untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk yang dapat diambil secara gratis di puskesmas, sekaligus akan diberi penyuluhan terkait pencegahan DBD di lingkungan rumah.
Kasus DBD, kata dia, harus menjadi perhatian, masyarakat harus selalu waspada dengan peduli menjaga kebersihan lingkungan dan rutin memberantas sarang nyamuk aedes aegypti sebagai penyebab terjadinya DBD.
"Masyarakat harus tetap waspada dengan DBD ini, karena dengan adanya perubahan iklim dan perpanjangan musim hujan bisa memperpanjang siklus DBD," katanya.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya raih Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik ke-3
Dinkes Kota Tasikmalaya mencatat kasus DBD selama Januari sampai Mei 2024, sebanyak 548 kasus dengan sebaran seluruh kecamatan, sebanyak 22 kasus saat ini masih dirawat dan dua kasus meninggal dunia.
"Untuk kasus DBD dari bulan Januari sampai April ada kenaikan, yang cukup signifikan periode Mei ini. Ke depannya mudah-mudahan ada penurunan," katanya.
Pemkot Tasikmalaya turunkan tim khusus atasi kasus DBD
Selasa, 14 Mei 2024 18:54 WIB