Berbagai kesulitan masyarakat di bawah kaki gunung terutama dalam mendapatkan sumber air dan pemeliharaannya yang membutuhkan biaya cukup besar membuat pemerintah daerah melalui perumdam memberikan berbagai bantuan, termasuk program pengelolaan air bersama masyarakat.
Program perbaikan saluran induk yang dikelola bersama masyarakat menjadi perhatian utama perumdam, dimana bantuan penyediaan alat, seperti pipa dan tenaga teknis saat pemasangan dan perawatan diberikan untuk pengelola air di sejumlah wilayah, terutama Kecamatan Cugenang.
Meski selama ini perumdam lebih fokus menyalurkan bantuan untuk masyarakat di perkotaan, namun tidak mengurangi perhatian lebih untuk masyarakat di perdesaan, terutama di wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
Pengelola perusahaan air milik daerah itu menilai pengelolaan air bersama masyarakat yang sudah berjalan di beberapa kecamatan di Cianjur, merupakan contoh kecil pengelolaan air layaknya perusahaan, dimana pengelola menggunakan meteran, membangun bak kontrol, hingga pemeliharaan rutin pipa distribusi.
Tidak hanya bantuan teknis dan alat, setiap tahun perusahaan milik daerah itu bersama masyarakat dan Perhutani (perusahaan di bawah naungan BUMN) menggencarkan penanam pohon di kaki gunung yang selama ini menjadi hulu dari sumber air alami, tetap terjaga dan terawat, sehingga tidak terjadi kerusakan dengan merawat pohon yang sudah ada.
Sementara solusi dari Pemkab Cianjur terkait kesulitan air dengan membangun puluhan sumur bor baru di sejumlah kecamatan, termasuk wilayah utara dan selatan yang nantinya akan dikelola bersama masyarakat, dapat memenuhi kebutuhan warga, khususnya saat kemarau tiba.
Berbagai bantuan dan solusi yang diberikan BUMD dan Pemkab Cianjur telah dirasakan warga untuk mendapatkan air bersih bagi keperluan rumah tangga maupun pertanian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumur bor jaminan pasokan air warga pasca gempa 5.6 magnitudo