Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa penerbangan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati ke Singapura akan dibuka pada September 2024.
"Untuk penerbangan dari Kertajati, mulai September 2024 akan ada yang tujuan ke Singapura dengan periode berangkat sepekan dua kali," kata Bey di BIJB Kertajati, Majalengka, Jabar, Jumat.
Untuk maskapai yang akan mengisi rute penerbangan tersebut, kata Bey, akan dioperasikan oleh maskapai dari Singapura, Scoot.
Selain rute ke Singapura, Bey menuturkan pihak pengelola Bandara Kertajati juga sedang mengupayakan adanya rute menuju Surabaya yang disebut banyak peminatnya, dan banyak masyarakat dari Jawa Barat yang menanyakan rute Kertajati-Surabaya.
"Kami ingin menambah penerbangan ke Surabaya, banyak peminatnya, tapi masih menunggu maskapai ke Surabaya, menunggu ketersediaan pesawatnya," kata Bey.
Kemudian, kata Bey, pihaknya juga menginginkan adanya rute ke Pekanbaru dan kota lainnya, mengingat saat ini untuk tujuan tersebut masih harus transit di luar negeri, yakni Malaysia.
"Kemudian juga rute ke Pekanbaru, ada warga Jabar kerja di sana, mereka terbang ke Malaysia dulu baru ke Pekanbaru tapi lebih lama," tuturnya.
"Untuk penerbangan dari Kertajati, mulai September 2024 akan ada yang tujuan ke Singapura dengan periode berangkat sepekan dua kali," kata Bey di BIJB Kertajati, Majalengka, Jabar, Jumat.
Untuk maskapai yang akan mengisi rute penerbangan tersebut, kata Bey, akan dioperasikan oleh maskapai dari Singapura, Scoot.
Selain rute ke Singapura, Bey menuturkan pihak pengelola Bandara Kertajati juga sedang mengupayakan adanya rute menuju Surabaya yang disebut banyak peminatnya, dan banyak masyarakat dari Jawa Barat yang menanyakan rute Kertajati-Surabaya.
"Kami ingin menambah penerbangan ke Surabaya, banyak peminatnya, tapi masih menunggu maskapai ke Surabaya, menunggu ketersediaan pesawatnya," kata Bey.
Kemudian, kata Bey, pihaknya juga menginginkan adanya rute ke Pekanbaru dan kota lainnya, mengingat saat ini untuk tujuan tersebut masih harus transit di luar negeri, yakni Malaysia.
"Kemudian juga rute ke Pekanbaru, ada warga Jabar kerja di sana, mereka terbang ke Malaysia dulu baru ke Pekanbaru tapi lebih lama," tuturnya.