Kemudian, ada juga lahan yang terserang hama tungro dengan luas keadaan serangan 5 hektar dengan kategori ringan, serta yang masuk kategori waspada sekitar 25 hektar.
“Beberapa hektar lahan juga teridentifikasi terserang hama seperti penggerek batang padi, hawar daun bakteri, sampai tikus. Tapi kategorinya masih ringan,” katanya.
Ia menekankan program pemusnahan OPT di wilayahnya, selalu berpedoman pada pengendalian hama terpadu dengan mengaplikasikan metode ramah lingkungan.
Metode itu misalnya menerapkan pola budi daya tanaman sehat, yang mengandalkan pelestarian dan pendayagunaan musuh alami.
Wahyu optimis kalau program pengendalian OPT ini akan mampu menjaga ketahanan pangan, dengan meningkatkan produksi padi di Kuningan.
“Pada prinsipnya kami mengantisipasi terjadinya penurunan produktivitas tanaman atau puso, yang dapat menyebabkan kerugian finansial tidak sedikit,” tuturnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat menambahkan serangan OPT, dapat berpengaruh terhadap luas panen dan tingkat produktivitas padi.
Oleh sebab itu, pihaknya mengapresiasi kebijakan Diskatan Kuningan yang rutin melakukan gerakan pengendalian OPT di semua lahan pertanian padi.
“Program ini salah satu strategi yang digunakan untuk mengamankan produksi tanaman. Sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal,” ujar dia.