Tata berharap dengan kehadiran MIS membuat mahasiswa dapat lebih mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat teknologi yang tentunya bermanfaat untuk penguatan wilayah.
“Harapannya fasilitas ini diisi oleh berbagai program dari berbagai unit sumber maupun inisiatif mahasiswa,” kata dia.
Lebih lanjut Tata mengungkapkan kehadiran Maker Innovation Space di ITB telah menandai momentum penting dalam kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan Amerika Serikat.
Kolaborasi itu bertujuan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kewirausahaan. Inisiatif ini sejalan dengan ambisi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan program guna membantu mahasiswa untuk siap masuk ke dunia kerja.
Baca juga: ITB fasilitasi mahasiswa "water refill station" wujudkan kampus hijau
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ITB-USAID hadirkan Maker Innovation Space dongrak inovasi mahasiswa