“Jumlah itu setara dengan lebih dari 5.000 ton pembuangan karbon dioksida yang terukur,” ujar dia.
Adapun proses produksi di pabrik itu, lanjut dia, dilakukan melalui dekomposisi termal bahan organik yang terkendali.
Rickard menambahkan bahwa jika diadopsi lebih luas, biochar dapat menyerap CO2 sehingga bisa membantu Pemerintah Indonesia mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, hadirnya pabrik biochar di Majalengka menandai kolaborasi awal antara SAWA dengan Offset8 Capital Limited (firma manajemen aset berpemilik yang berbasis di Pasar Global Abu Dhabi) untuk memperoleh kredit penghilangan CO2 di berbagai lokasi di Indonesia dan sekitarnya.
Nilai dari kerja sama itu, mencapai lebih dari 50 juta dolar AS.
“Pabrik ini menandai komitmen kami melawan perubahan iklim melalui teknologi penangkapan karbon untuk mengubah limbah pertanian menjadi biochar,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IBA: Pabrik biochar di Majalengka bantu kurangi limbah agrikultur