Setelah selesai dibangun dan dioperasikan, TPST Santiong ditargetkan bisa mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi sekaligus mengurangi volume sampah yang masuk TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat.
Selain itu, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menyelesaikan sampah organik di level rumah tangga dengan mengembangkan sistem pengolahan sampah melalui ember kompos.
“Tentunya kami sekali lagi mengajak seluruh masyarakat untuk pilah sampah dari rumah, itu yang paling efektif. Yang organik itu bisa pengomposan, sedangkan anorganik kita siapkan bank sampah,” kata Chanifah.
Pembangunan TPST Santiong merupakan infrastruktur pengolahan sampah yang didanai pinjaman pemerintah pusat ke Bank Dunia dengan total proyek Rp30 miliar melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Metropolitan and Regional Cities Project (ISWMP).
Baca juga: Pendapatan pajak restoran di Kota Cimahi berpotensi naik saat Ramadhan