Cimahi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat, mengintensifkan pemantauan dan pengawasan harga dan ketersediaan bahan pokok yang dijual di pasaran menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan pengawasan ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga serta ketersediaan bahan pokok di pasaran sehingga tidak terjadi kelangkaan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah dan melindungi daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri,” kata Ngatiyana di Cimahi, Kamis
Ngatiyana menuturkan berdasarkan pemantauan di beberapa pasar, harga bahan pokok seperti beras premium dan medium masih dalam batas normal.
Namun, harga cabai merah dan cabai rawit mengalami lonjakan signifikan hingga Rp110.000 per kilogram, naik hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp60.000 per kilogram.
“Secara umum, harga bahan pokok masih dalam kondisi stabil, kecuali cabai merah dan cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup tajam. Meski demikian, stok bahan pangan di Kota Cimahi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri,” kata Ngatiyana.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus memantau harga dan siap melakukan intervensi jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pedagang dan distributor untuk memastikan pasokan tetap terjaga.
“Kami memastikan stok bahan pokok aman dan cukup hingga perayaan Idul Fitri. Jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, pemerintah siap melakukan langkah intervensi guna melindungi daya beli masyarakat,” katanya.
Dengan pengawasan yang ketat, dirinya berharap masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap harga kebutuhan pokok yang melonjak drastis.