Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah Kepala Leher Dr. dr. Harim Priyono, Sp.THTBKL, Subsp.Oto(K), menyampaikan operasi implan koklea memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.
"Operasi implan koklea kalau dilihat bahayanya itu jauh di bawah operasi yang paling sering dilakukan yaitu operasi amandel," kata Harim, dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dalam webinar "Mendengar Lebih Jelas dengan Implan Koklea" yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Implan koklea merupakan prosedur penanaman alat bantu dengar melalui tindakan operasi. Berbeda dengan alat bantu dengar konvensional yang berfungsi untuk mengeraskan suara, implan koklea berfungsi menggantikan fungsi koklea atau rumah siput untuk mengubah suara menjadi energi listrik yang kemudian distimulasikan kepada saraf pendengaran.
Menurut Harim, risiko komplikasi implan koklea lebih rendah dibandingkan operasi amandel lantaran implan koklea tidak berada dalam saluran pernafasan dan tidak ada risiko pendaharan dalam jumlah banyak.
Implan koklea memiliki beragam manfaat, di antaranya meningkatkan kualitas hidup pasien, memperbaiki fungsi pendengaran pasien pada suasana bising dan keramaian, hingga meningkatkan kemampuan berbicara pasien.
Implan koklea juga aman dilakukan pada anak-anak usia mulai 12 bulan, dokter diizinkan untuk melakukan operasi implan koklea pada anak usia 6 bulan dengan catatan evaluasi fungsi tubuh tidak ada risiko.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter sebut implan koklea minim risiko dan banyak manfaat