Cimahi (ANTARA) - Pemerintah Kota Cimahi memberikan edukasi program Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kepada siswa sekolah dasar (SD) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat sejak dini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyampaikan kegiatan ini dilakukan agar ke depannya dapat bersama-sama mencetak sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan berkualitas melalui penyediaan aneka ragam pangan.
“Program gerakan B2SA memiliki pemahaman bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi dan karbohidrat pada tubuh tidak harus mencari dan membeli makanan serta jajanan yang mahal. Namun, cukup dengan mengonsumsi bahan pangan lokal yang beragam, bergizi, dan seimbang,” katanya di Cimahi, Jawa Barat, Rabu.
Dicky menjelaskan bahwa pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan B2SA ini perlu dilakukan secara masif dan berkelanjutan sampai ke tingkat terkecil dalam kelompok masyarakat, seperti keluarga termasuk lembaga pendidikan.
“Oleh karenanya kepada tenaga pendidik saya berharap agar dalam setiap kesempatan terus menyampaikan, mengenalkan, dan menganjurkan kepada anak-anak didiknya untuk senantiasa mengonsumsi pangan lokal yang sehat dan sehat,” katanya.
Dicky menambahkan, melalui kegiatan sosialisasi yang diberikan kepada para pelajar ini diharapkan mampu memahami akan pentingnya menerapkan pola konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman agar bisa meningkatkan kualitas SDM yang sehat dan produktif.
“Saya yakin, jika pola konsumsi pangan B2SA melalui pemanfaatan pangan lokal ini dapat kita penuhi, maka ke depannya kita pasti akan memiliki generasi yang sehat, kreatif, produktif, cerdas dan berprestasi” kata dia.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Tita Mariam menyampaikan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi secara masif tentang menu B2SA ke sekolah-sekolah di wilayah Kota Cimahi.
Ia mengatakan sosialisasi ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, bahwa bahwa pemerintah daerah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang berbasis B2SA.
“Dengan sosialisasi ini akan meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan dan memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan bagi anak-anak usia dini serta mengajak anak-anak untuk menghindari makanan yang tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan,” kata Tita.