Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) beras yang digelar Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersama Badan Urusan Logistik setempat sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok pangan di daerah itu disambut antusiasme tinggi warga penerima manfaat.
Sebanyak 10 ton beras bermerek dagang program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) ukuran lima kilogram habis terjual seharga Rp53 ribu per kemasan dalam hitungan menit oleh warga yang didominasi ibu rumah tangga.
"Operasi pasar ini kami lakukan sebagai upaya meredam kenaikan harga sejumlah bahan pangan sekaligus pengendalian inflasi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat meninjau OPM di Kecamatan Tambun Utara, Kamis.
Dia mengatakan operasi pasar beras murah ini akan digelar secara bertahap di wilayah kecamatan lain dengan alokasi yang sama yakni 10 ton beras per wilayah. Pemerintah daerah juga melakukan operasi distributor ke pedagang beras yang ada di 10 pasar tradisional.
"Tiap kecamatan dialokasikan 10 ton beras. Upaya kita pun bukan hanya kepada masyarakat, namun ada juga 70 pedagang grosir beras yang menjadi sasaran operasi pasar," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya melaksanakan operasi pasar beras murah secara berkelanjutan hingga kondisi harga beras di pasar kembali normal, terlebih setelah melihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.
"Bukan hanya operasi pasar tapi kita juga masih ada program cadangan pangan tetapi memang dikhususkan untuk masyarakat miskin. Kami akan percepat juga pendistribusiannya," katanya.
Sementara itu, warga Kecamatan Tambun Utara Suprapti (45) mengaku bersyukur bisa membeli beras jenis medium dari bulog seharga Rp53 ribu per 5 kilogram meski harus mengantre cukup lama.
"Beras SPHP itu lebih murah ketimbang beras medium di pasar. Saya baru kali ini beli beras seperti ini. Semoga ke depan ada lagi kegiatan ini di wilayah kami," kata dia.*