Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya untuk menstabilkan harga beras di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diharapkan sebelum Bulan Suci Ramadhan 1445 H harganya bisa kembali normal.
"Berbagai upaya terus kami (Pemkab Sukabumi) lakukan agar harga beras kembali normal mulai dari memantau perkembangan harga di pasar tradisional setiap harinya, ketersediaan, pasokan dan menggelar pasar murah beras seperti yang dilaksanakan di Kecamatan Palabuhanratu," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Kamis.
Menurut Ade, dari hasil pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat yang dilakukan beberapa waktu lalu ditemukan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tetapi yang paling menonjol adalah beras.
Di mana untuk beras jenis medium saat ini dijual di pasar tradisional mencapai Rp14 ribu sampai Rp15 ribu setiap kilogram atau ada kenaikan sekitar Rp2 ribu-Rp3 ribu/kg. Kemudian untuk jenis premium rata-rata harga untuk eceran Rp16 ribu sampai Rp17 ribu setiap kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu.
Tentunya kenaikan harga beras ini menjadi perhatian utama pihaknya, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 H/2024 yang biasanya permintaan beras meningkat. Dampak meningkatnya permintaan dikhawatirkan harga beras terus merangkak naik.
Maka dari itu, untuk menstabilkan kembali harga beras yang diharapkan bisa terlaksana sebelum Ramadhan, Pemkab Sukabumi menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) Cianjur untuk menggelar pasar murah beras yang tahap pertama ini dilaksanakan di Alun-Alun Palabuhanratu.
Pada kegiatan itu 10 ton beras disediakan untuk masyarakat. Setiap paket beras yang dijual di pasar murah itu seharga Rp53 ribu setiap lima kilogram atau hanya Rp10.600/kg.