Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak para dai dan penceramah untuk membersihkan residu-residu perpecahan pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lewat mimbar-mimbar keagamaan maupun media sosial.
"Tugas kita konsentrasi untuk menyatukan umat," ujar Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis di Jakarta, Senin.
Cholil memandang pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan lancar. Namun ia menyayangkan narasi-narasi negatif yang muncul sebelum pencoblosan masih terasa hingga saat ini.
Maka dari itu kepada penceramah dan dai, ia mendorong agar bersama-sama dengan MUI menghilangkan residu-residu yang dapat memecah belah bangsa.
Menurutnya, persatuan umat dan bangsa harus menjadi agenda utama setelah pemilu ini. Sementara aspek politik yang saat ini tengah berjalan, kata dia, biarkan diproses oleh mereka yang terlibat dalam kontestasi.
"Tugas kita yang penting masyarakat damai tetap bersatu, bisa bekerja dengan baik tanpa terganggu apapun," kata Cholil Nafis.
Ia juga mendorong kepada dai/penceramah untuk menjadikan politik sebagai sarana memasukkan ide-ide baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan mencapai kekuasaan.
"Tujuan kita di dalam berdakwah itu adalah politik keadaban, membangun bangsa yang baik, bangsa yang adil, bangsa yang hukum, yang sejahtera," kata Cholil Nafis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI ajak dai bersihkan residu perpecahan pasca-Pemilu 2024