Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan bahwa seluruh siswa korban keracunan makanan di sekolahnya SDIT Persis 2 Tarogong, Garut sebanyak 38 orang sudah berangsur pulih, tersisa hanya satu orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Tinggal satu orang yang masih dirawat di rumah sakit," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Kamis.
Baca juga: Bupati Garut: Siswa keracunan makanan dapat penanganan medis
Ia menuturkan tim kesehatan dari Dinkes Garut sudah dikerahkan untuk memberikan penanganan kesehatan dan melakukan investigasi terkait penyebab siswa yang diduga keracunan makanan di sekolahnya, Senin (12/2).
Ia menyebutkan kejadian dugaan keracunan makanan itu menyebabkan 38 siswa harus menjalani penanganan medis di klinik sekolah dan beberapa tempat fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Garut.
"Total ada 38 siswa," katanya.
Ia menyampaikan bahwa sebagian siswa yang diduga keracunan itu ada yang langsung diperbolehlkan pulang setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, ada juga yang harus dirawat sampai saat ini karena kondisinya membutuhkan penanganan secara intensif.
Mereka yang mendapatkan penanganan medis itu, kata Asep, mengeluhkan sakit perut, pusing, dan muntah tidak lama setelah mengkonsumsi makanan yang disajikan pihak sekolah berupa makanan ringan dan menu makanan yang terdiri atas nasi, ayam kecap, kerupuk, dan air mineral.
Ia mengatakan tim kesehatan tidak hanya menangani siswa yang mengeluhkan sakit, tetapi juga melakukan investigasi dengan mengambil sampel makanan dan muntahan dari siswa untuk dilakukan uji laboratorium agar dapat diketahui penyebabnya.