Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan skrining masyarakat dan mengecek sebaran makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan satu keluarga untuk memastikan tidak ada lagi warga di Kecamatan Cihurip menjadi korban keracunan makanan.
"Kita langsung menelusuri ke lapangan, jangan-jangan ada lagi tambahan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surahman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan tim kesehatan dari Dinkes Garut maupun Puskesmas Cihurip langsung melakukan tindakan cepat dengan terlebih dahulu mengevakuasi dan menangani 14 orang korban keracunan yang merupakan satu keluarga di Kecamatan Cihurip, Jumat (2/2).
Tim kesehatan, kata dia, juga melakukan investigasi menelusuri makanan jenis ceker dan kepala ayam yang diduga menjadi penyebab keracunan satu keluarga, untuk mencari sudah dikonsumsi oleh siapa saja, serta ke mana saja agar bisa mendeteksi dan menangani dengan cepat apabila ada yang sama keracunan.
"Kita ke sana investigasi melacak lagi, jangan-jangan ada kasus tambahan, ternyata hanya dikonsumsi keluarganya, belum dibagikan," kata Asep.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan di lapangan bahwa keluarga tersebut sedang menyelenggarakan acara hajatan menjelang pernikahan salah satu anggota keluarganya, kemudian membeli daging ayam yang diberi bonus oleh penjualnya berupa ceker dan kepala ayam.
Selanjutnya daging yang dibeli itu, kata Asep, dimasak lalu dikonsumsi bersama-sama oleh keluarga tersebut, namun menjelang beberapa jam, banyak yang mengeluhkan sakit pusing, mual, muntah, dan diare.
"Kita sudah evakuasi pasien, alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dunia," katanya.
Dinkes Garut skrining masyarakat untuk pastikan tidak ada korban keracunan
Sabtu, 3 Februari 2024 19:45 WIB