Bandung (ANTARA) - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa pendukungnya di bawah rintik hujan dalam kampanye terbuka perdana "Hajatan Rakyat" di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, dan mengungkapkan peran petani marhaen bagi perjalanan historis bangsa.
"Kota Bandung punya sejarah yang luar biasa kepada bangsa ini. Ketika Bung Karno ada di Bandung, beliau punya inspirasi dari orang Jawa Barat, marhaen. Dialah orang kecil, dialah orang yang butuh pembelaan dari sebuah keputusan politik besar. Dia petani, persis seperti kondisi hari ini yang berteriak kepada tim Ganjar-Mahfud yang berkeliling Indonesia, Pak Ganjar, pupuk susah," kata Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, dia lantas menjabarkan bahwa saat ini kehidupan kaum petani masih jauh dari kata sejahtera.
"Hasil panen petani dibayar murah. Hari ini, saya masuk pasar, harga beras Rp14 ribu yang paling murah," tambahnya.
Terkait hal itu, Ganjar pun mengingatkan bahwa pada sesi Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu malam, cawapres Mahfud MD akan berbicara mengenai pengendalian pangan yang seharusnya berada di tangan negara.
Menurut Ganjar, pangan tidak boleh menjadi bahan liberal yang diperdagangkan.
"Negara yang harus bertanggungjawab. Kita kembalikan lagi Bulog pada fungsi awal untuk mengembalikan sembilan bahan pokok (sembako) agar tidak diperdagangkan oleh siapa pun," tegas Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga menilai pentingnya keberadaan banyak anak muda yang terjun ke dunia pertanian dengan berbekal kepintaran, kehebatan, serta pikiran-pikiran untuk memodernisasi sektor pertanian Indonesia.
Kampanye terbuka di Bandung di bawah rintik hujan, Ganjar ungkap peran petani marhaen
Minggu, 21 Januari 2024 15:14 WIB