Kabupaten Bogor (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi gangguan pemilu di daerah itu, termasuk akibat cuaca ekstrem.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto di Cibinong, Kamis (18/1), mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengantisipasi hal tersebut dengan menetapkan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) jauh dari area rawan longsor.
Ia menekankan perlunya memastikan akses pemilih ke TPS tidak terkendala oleh faktor cuaca.
Ia juga meminta agar keamanan pemindahan lokasi kotak suara dari TPS ke tempat yang sudah ditentukan dapat dijamin.
"Sebagaimana kita sadari, Januari hingga April ke depan masih musim hujan, dan beberapa lokasi di daerah kita masuk kategori rawan bencana," kata dia.
Dia mengatakan hal itu berdasarkan prediksi perkembangan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Informasi cuaca BMKG ini harus jadi masukan bagi kita semua dalam hal aspek nonteknis dalam penyelenggaraan pemilu," kata dia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto membenarkan adanya potensi cuaca ekstrem dengan bencana hidrometeorologi basah, seperti hujan sedang-ekstrem dan angin kencang. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada dasarian ketiga Januari hingga dasarian pertama Februari 2024, dengan musim hujan secara umum berlangsung hingga April 2024.
Guswanto menjelaskan kondisi tersebut dipengaruhi aktivitas Monsun Asia, tekanan rendah di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria, dan Samudera Hindia barat, serta adanya gelombang atmosfer yang meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua DPRD Bogor: Antisipasi gangguan pemilu akibat cuaca ekstrem
DPRD Kabupaten Bogor: Antisipasi gangguan pemilu akibat cuaca ekstrem
Jumat, 19 Januari 2024 5:54 WIB