Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sukses menekan angka prevalensi kasus penyakit tumbuh kembang anak atau stunting hingga 13,8 persen pada penghujung tahun 2023, melebihi target pemerintah pusat yakni 14 persen di akhir 2024.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi kinerja seluruh perangkat daerah terkait, termasuk jajaran Dinas Kesehatan yang telah bekerja secara optimal dalam menekan angka prevalensi stunting di daerah itu hingga empat persen dalam setahun.
"Apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi hingga puskesmas atas kinerja tahun 2023. Dari lima capaian terbaik, penanganan stunting terbilang sukses karena berhasil ditekan ke angka 13,8 persen," katanya di Cikarang, Kamis.
Dia mengatakan berdasarkan laporan data penanganan penyakit tumbuh kembang anak di Kabupaten Bekasi, angka penurunan kasus cukup progresif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 angka prevalensi stunting berada di 21,5 persen.
"Setahun berselang atau hingga akhir tahun 2022 mampu diturunkan menjadi 17,8 persen dan sampai penghujung tahun lalu kembali turun menjadi 13,8 persen," katanya.
Dirinya meminta segenap jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka di tahun 2024 dengan menjadikan capaian tahun 2023 sebagai stimulus peningkatan kinerja.
"Terutama jumlah proporsi antara puskesmas dengan penduduk. Kabupaten Bekasi masih butuh sedikitnya 30 puskesmas baru agar pelayanan kesehatan semakin optimal, sebelum kita menata jumlah puskesmas yang bisa kita bangun," katanya.